SMART

SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic,Timely )

Pendidikan Nasional, salah satu cara mengukur keberhasilan pendidikan nasional adalah dengan dengan menggunakan Ujian Nasional.

Ketika untuk bisa lulus ujian nasional mesti ikut les tambahan, mesti ikut bimbel di sana-sini. Jadi muncul pertanyaan, apakah mungkin materi Ujian Nasional merupakan materi yang attainable untuk dicapai oleh sebagian besar siswa-siswi kita se-Indonesia? Berapa persen yang akan bisa lulus tanpa bantuan lembaga bimbingan belajar? Berapa persen yang melakukan kecurangan? Kenapa melakukan kecurangan?

(Masih tulisan rintisan, dengan begitu banyak pertanyaan tentang grand design pendidikan di Indonesia)

http://www.topachievement.com/smart.html

Perkembangan otak anak

anak-anakPerkembangan otak anak memegang kunci untuk masa depan anak. Perkembangan otak di tahun-tahun pertama terjadi begitu cepat. Sentuhlah, berbicara, membaca, tersenyum, menyanyi, menghitung dan bermain dengan anak-anak Anda saat mereka masih bayi. Ini tidak hanya membuat Anda dan anak Anda merasa senang, tapi juga membantu otak anak untuk berkembang baik dan sekaligus memelihara potensi anak untuk seumur hidupnya.

Referensi:

Understanding Brain Development in Young Children  – http://www.ag.ndsu.edu/pubs/yf/famsci/fs609w.htm

>A great teacher

>

The mediocre teacher tells.  The good teacher explains.  The superior teacher demonstrates.  The great teacher inspires.  ~William Arthur Ward.

Apa yang kita capai saat ini kurang lebih dipengaruhi oleh: 1). keluarga kita 2) guru kita, 3). teman kita, 4) Lingkungan kita. Tulisan kali ini akan membahas mengenai faktor yang kedua, yaitu guru kita, atau kalau di perguruan tinggi disebut juga dosen kita.
Ada banyak tulisan mengenai guru/ dosen yang hebat, tapi untuk saat ini saya ingin menulis berdasarkan pengalaman belajar saya.

1. Encourage (memberi semangat)
Semua orang berhak mendapat semangat, apalagi ketika mendapat kegagalan.

>Menggunakan Twitter untuk pembelajaran

>

Social networking site seperti Facebook dan Twitter bisa juga digunakan untuk kebutuhan pembelajaran. Pada artikel kali ini saya akan membahas mengenai penggunaan Twitter.

Keunggulan penggunaan Twitter:

  1. Untuk bisa melihat berita di Twitter, tidak perlu memiliki account Twitter.
  2. Mudah diakses dari berbagai handphone saat ini.
  3. Berita mudah diupdate. Misalnya berita tentang materi hari ini, tugas, dll.
  4. Tidak ada penafsiran informasi yang berbeda, karena sumber informasi langsung dari kita (pengampu mata  kuliah / mata pelajaran). Betapa banyaknya informasi salah tafsir ketika kita memberitahu tugas lewat ketua kelas, kemudian ketua kelas memberitahu teman-temannya.

Kelemahan penggunaan Twitter.
1.  Karena bersifat umum, jadi semua orang yang mau lihat, bisa saja mengintip.
Hal ini bisa diatasi dengan cara membuat kode tertentu yang hanya diketahui oleh peserta pelajaran kita. Misalnya untuk pelajaran matematika, kita bisa saja bikin account dengan nama root1011. Sangat kecil kemungkinan ada orang tak dikenal yang mengetahui atau membuka account tersebut.

2. Karena ada pembatasan karakter tulisan, jadi tidak bisa menulis banyak-banyak.
 Hal ini bisa diatasi dengan membuat blog yang berisi keterangan selengkapnya. Atau bisa juga dibuatkan link ke tempat penyimpanan file seperti di http://www.4shared.com

3. Twitter kadang-kadang mengalami overload, jadi kadang-kadang pula susah diakses.
Sepertinya ini sangat jarang sekali, masih bisa diandalkan.

4. Kadang-kadang siswa merasa malas melihat update informasi dari Twitter. Hal ini bisa diatasi dengan mewajibkan mereka untuk mengecek informasi secara berkala. Selain menguatkan pengalaman IT,  hal ini diharapkan juga memperkuat kedisiplinan dan konsistensi di kalangan siswa.

Matematika dan Psikologi Perkembangan

>2 November 2010
Hari ini saya bertemu dengan seorang ibu dan anaknya yang masih kelas 3 SD. Anak perempuan tersebut ternyata mengikuti sebuah bimbingan belajar khusus matematika. Setelah diamati ternyata itu seperti soal level SMP.


Hal yang saya khawatirkan adalah di masa dewasanya nanti anak tersebut bisa mengalami kejenuhan. Kasus yang terkenal adalah pada kasus William James Sidis 

Keajaiban Sidis diawali ketika dia bisa makan sendiri dengan menggunakan sendok pada usia 8 bulan. Pada usia belum genap 2 tahun, Sidis sudah menjadikan New York Times sebagai teman sarapan paginya. Semenjak saat itu namanya menjadi langganan headline surat kabar : menulis beberapa buku sebelum berusia 8 tahun, diantaranya tentang anatomy dan astronomy. Pada usia 11 tahun Sidis diterima di Universitas Harvard sebagai murid termuda. Harvardpun kemudian terpesona dengan kejeniusannya ketika Sidis memberikan ceramah tentang Konsep Empat Dimensi di depan para professor matematika.
Siapa yang sangka William Sidis kemudian meninggal pada usia yang tergolong muda, 46 tahun – sebuah saat dimana semestinya seorang ilmuwan berada dalam masa produktifnya. Sidis meninggal dalam keadaan menganggur, terasing dan amat miskin. Ironis. Orang kemudian menilai bahwa kehidupan Sidis tidaklah bahagia. Popularitas dan kehebatannya pada bidang matematika membuatnya tersiksa.
Beberapa tahun sebelum ia meninggal, Sidis memang sempat mengatakan kepada pers bahwa ia membenci matematika – sesuatu yang selama ini telah melambungkan namanya. Dalam kehidupan sosial, Sidis hanya sedikit memiliki teman. Bahkan ia juga sering diasingkan oleh rekan sekampus. Tidak juga pernah memiliki seorang pacar ataupun istri. Gelar sarjananya tidak pernah selesai, ditinggal begitu saja. Ia kemudian memutuskan hubungan dengan keluarganya, mengembara dalam kerahasiaan, bekerja dengan gaji seadanya, mengasingkan diri. Ia berlari jauh dari kejayaan masa kecilnya yang sebenarnya adalah proyeksi sang ayah.
Lihat juga:

>Jurnal Matematika

>

Semua bahan untuk penelitian maupun seminar harus didasarkan pada jurnal internasional, monograf, atau publkasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Berikut ini adalah jurnal-jurnal matematika yang bisa diakses gratis tanpa registras.Mudah-mudahan ini membantu anda mendapatkan ide kreatif.


1. Eurasia Journal of Mathematics, Science, and Technology Education (EJMSTE) http://www.ejmste.com
2. Journal of Mathematics Science and Mathematics Education (MSME) http://www.msme.us/
3. International Electronic Journal of Mathematics Education (IEJME) http://www.iejme.com/
4. Mathematics Education Research Journal (MERJ) http://www.merga.net.au/node/40
5. Journal of Mathematics Education (JME) http://educationforatoz.com/journalandmagazines.html
6. Contemporary Issues in Technology and Teacher Education (CITE) http://www.citejournal.org/archives.cfm
7. European Society for Research in Mathematics Education (ERME) http://ermeweb.free.fr/
8. The Mathematics Educator (TME) http://math.coe.uga.edu/TME/Issues/v18n2/v18n2.html
9. International Newsletter on the Teaching and Learning of Mathematical Proof (Terakhir 2005) http://www.lettredelapreuve.it/OldPreuve/Newsletter/05Automne/05Automne.htm
10. NEFSTEM The Northeast Florida Science, Technology, and Mathematics Center for Education Action Research Journal (contoh laporan) http://www.nefstem.org/action_research_journals.htm
11. International Journal for Mathematics Teaching and Learning http://www.cimt.plymouth.ac.uk/journal/
12. Selected Papers from the Annual Conference on Didactics of Mathematics, Bern, 1999 http://webdoc.gwdg.de/ebook/e/gdm/1999/
13. team study group 18: problem solving ICME-10, June 1, 2004 http://www.icme-organisers.dk/tsg18/#papers

>Guru Profesional

>

Peran guru sangat penting dalam memajukan pendidikan di negeri ini. Maka itu, setiap guru harus memiliki profesionalisme dalam mendidik. Pasal 1 UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada penjang pendidikan dasar dan menengah.

“Di samping dengan keahliannya, sosok profesional guru ditunjukkan melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab probadi, negara dan agamanya. Selain itu, mempunyai tanggung jawab pribadi, sosial dan intelektual” jelas Dewan Penasehat PB PGRI Mohammad Surya, pembicara dalam acara seminar pendidikan dengan tema “Menjadi Guru Profesional” yang diselenggarakan di Bale Binarum Bogor pada tanggal 17 Januari 2009.

teacher

teacher


Beberapa substansi RUU Guru yang bernilai “Pembaharuan” untuk mendukung profesionalitas dan kesejahteraan guru antara lain kualifikasi dan kompetensi guru, hak guru, kewajiban guru, pengembangan profesi guru, perlindungan dan organisasi profesi sebagai wadah independen untuk peningkatan kompetensi karir, wawasan pendidikan, perlindungan profesi dan kesejahteraan.

Surya menambahkan, ada beberapa kiat untuk menjadi seorang guru profesional. Pertama, keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati standar ideal. Kedua, meningkatkan dan memelihara citra profesi, keinginan untuk senantiasa mengejar kesempatan pengembangan profesionali yang dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pengetahuan dan keterampilannya. Selanjutnya, kualitas dan cita-cita dalam profesi serta memiliki kebanggaan terhadap profesinya.

“Demikian pula percaya diri, diwujudkan dengan perilaku kinerja yang mantap, sehingga mendapat kepercayaan, dukungan dan pengakuan secara obyektif dari lingkungannya,” lanjutnya.

Sementara menurut panitia pelaksanaan seminar Hasanul Arifin, acra tersebut diselenggarakan dalam rangka Hari Guru Nasional dan HUT ke-63 PGRI. “Dengan adanya acara seperti ini, kami pengurus PGRI mengharapkan agar guru memahami dan memiliki ciri sebagai guru profesional. Selain itu, benar-benar melaksanakan tugasnya sebagai guru yang memiilki tujuan untuk memajukan pendidikan di Indonesia” jelasnya.

Dikutip dari Harian Radar Bogor tanggal 18Januari 2009.